APBD Purbalingga Tahun 2016 Diproyeksikan Naik 4,5 %

PURBALINGGA, Realisasi anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) tahun 2016 di proyeksikan sebesar 4,5 % atau sebesar Rp. 1,535 triliun dari APBD tahun 2015 sebesar 1,47 triliun. Proyeksi pendapatan nantinya akan digunakan untuk belanja tidak langsung sebesar 1,057 triliun dan belanja langsung sebesar 478,3 miliar. Dimana proporsi belanja langsung terjadi kenaikan sebesar 0,1% dari tahun 2015 sebesar 31,1%.

Kepala Bapeda Purbalingga, Setiyadi mengatakan bahwa proyeksi APBD tahun 2016 diasumsikan untuk untuk membiayai 34 urusan wajib, 8 urusan pilihan dan 5 pendukung urusan. Ada 1.102 buah usulan kegiatan pembangunan tahun 2016. Bidang infra struktur / ke-PU-an sebanyak 555, Dintanbunhut 155, Pendidikan 112, Kesehatan 65, Dinnakkan 48, Perindagkop 38, Permasdes 27, Sosnakertrans 25, Budparpora 24, KBPP 22 dan masing-masing LH, P2KP, Kominfo, BPBD, DPPKAD 31 kegiatan.

“Realisasi pendapatan daerah mengalami kenaikan yang sangat signifikan dalam 5 tahun terakhir. Pada tahun 2010 pendapatan sebesar Rp 724,024 miliar, naik menjadi Rp 1,47 triliun pada tahun 2015 dan pada tahun 2016 diproyeksikan naik menjadi Rp 1,535 triliun.” ujar Setiyadi pada saat paparan Musrenbang tahun 2016 di Pendopo Dipokusumo, Rabu (18/3)

Disamping kenaikan APBD imbuh Setiyadi secara umum realisasi pendapatan asli daerah (PAD) juga mengalami kenaikan yang cukup signifikan. PAD tahun 2010 sebesar Rp. 79,8 milyar, sedang tahun 2014 sebesar Rp. 202,4 milyar. Dalam APBD tahun 2016 diproyeksikan sebesar Rp. 208,3 milyar.

Kinerja Pemerintahan Meningkat

Pada kesempatan itu juga Setiyadi mengungkapkan kinerja pembangunan daerah juga mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Hal ini bisa dilihat dari Capaian Indeks Pembangunan Manusia sebagai indikator utama untuk mengukur kinerja pembangunan daerah yang terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2010 IPM sebesar 72,07 naik menjadi 73,49 pada tahun 2013. Lain dari itu Indeks Pembangunan Gender mengalami peningkatan dari 61,69 pada tahun 2010 menjadi 64,88 pada tahun 2013.

Kinerja pembangunan bidang pendidikan mengalami peningkatan yang diukur dari angka melek huruf, yaitu tahun 2010 sebesar 93,48 naik menjadi 93,78 tahun 2013. Sedangkan angka melek huruf usia muda yakni 15 s/d 24 tahun sebesar 100%, rata-rata lama sekolah naik dari 7,18 tahun pada tahun 2010 menjadi 7,23 tahun pada tahun 2013. Begitu juga dengan angka harapan hidup sebagai indikator kinerja utama pembangunan bidang kesehatan juga mengalami kenaikan dari 70,19 tahun pada tahun 2010 menjadi 71,08 tahun pada tahun 2013.

Untuk pertumbuhan ekonomi Purbalingga mulai tahun 2010 s/d 2014 pada kisaran 6% yaitu tahun 2010 sebesar 5,67%, tahun 2011 sebesar 6,03%, tahun 2012 sebesar 6,26%, tahun 2013 sebesar 5,66% dan tahun 2014 sebesar 5,7%. Di samping itu juga pertumbuhan pendapatan regional perkapita juga mengalami kenaikan dari Rp. 4,7 juta tahun 2010 menjadi Rp. 6,3 juta tahun 2013. Yang lebih menggembirakan lagi adalah masyarakat dengan golongan pengeluaran  di atas Rp. 300.000,- terus mengalami kenaikan. Sedangkan masyarakat dengan penghasilan rendah terus mengalami penurunan, bahkan masyarakat dengan tingkat pendapatan dibawah Rp. 150.000,- tinggal 1,22%.

“ Untuk angka kemiskinan penduduk meskipun masih relative besar, namun patut disyukuri karena berbagai upaya penanggulangan kemiskinan yang telah dilakukan selama ini telah membuahkan hasil yang cukup menggembirakan. Tahun 2013 sebesar 20,53% dan dalam lima tahun terakhir mengalami penurunan sebesar 6,59% jauh mengalami penurunan angka kemiskinan Provinsi Jawa Tengah sebesar 2% dan penurunan angka kemiskinan nasional yang hanya sebesar 0,96%,” ujar Setiyadi

Musrenbang pada kali ini mengambil tema Memantapkan Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Dengan Terus Mendorong Terwujudnya Ekonomi Yang Maju, Manajemen Pemerintahan Yang Baik, Serta Ketentraman, Ketertiban dan Kenyamanan Wilayah.  Pelaksanaan Musrenbang dibuka oleh Bupati Purbalingga yang dihadiri oleh Unsur Muspida, Pimpinan SKPD, Kepala Bakorlin, Kepala Bappeda Propinsi Jawa Tengah, serta perwakilan musren kecamatan. (Budi Santoso/Sapto Suhardiyo)

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *