DESA KUTABAWA INGINKAN SHARING PAD STA

Selama ini keberadaan Stasiun Terminal Agribisnis (STA) Kutabawa di desa Kutabawa Kecamatan Karangreja belum dirasakan sumbangannya bagi keuangan desa setempat. Retribusi dari STA Kutabawa langsung masuk ke kas daerah sebagai Pendapatan Aasli daerah (PAD) Kabupaten. Sedangkan desa tidak menikmati hasil dari retribusi tersebut, padahal desa Kutabawa merasa memiliki dengan penggunaan tanah desa sebagai jalan masuk STA.
Kepala desa Kuatabawa Kecamatan Karangreja Purbalingga Edi Suroso membenarkan, pihaknya akan mengajukan usulan ke pemda agar keberadaan dan pemasukan di pasar sayur mayor yang ada di dataran tinggi Gunung Slamet ini sebagian dapat dinikmati oleh masyarakat desa setempat. Dalam hal ini, ada pembagian hasil retribusi STA Kutabawa.
STA Kutabawa memiliki luas 1 ha, namun jalan masuk sepanjang 130 meter dengan lebar 6 meter menggunakan tanah kas desa. Alasan inilah yang akan dijadikan dasar pemerintah desa meminta bagi hasil.
Kades Edi Suroso juga berharap keberadaan STA Kutabawa agar lebih ditingkatkan pelayanannya termasuk perbaikan gedung. Seperti diketahui, pemkab mentargetkan PAD 50 juta dari STA Kutabawa yang selama ini menopang transaksi sayuran bagi kabupaten Tegal, Brebes, Pemalang, Banjarnegara dan Purbalingga.
Berbagai sayuran yang selama ini menjadi komoditas Kutabawa berupa cesim, wortel, tomat, kobis, kentang, dan cabe.

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *